Selasa, 02 Maret 2010

ARTI PENTING PERANSERTA MASYARAKAT

NAMA : GIA JUNIAN PUTRANTO
NPM : 17108319
KELAS : 1 KA 26

TULISAN ILMU SOSIAL DASAR




ARTI PENTING PERANSERTA MASYARAKAT




Saat ini peranserta masyarakat sering diabaikan, masih banyak pihak yang tidak melibatkan masyarakat secara optimal, oleh karena itu masyarakat tidak memiliki program kegiatan, sedangkan program yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dapat mencegah timbulnya konflik yang sering terjadi antara masyarakat dengan pemrakarsa kegiatan.Selain itu dapat memecahkan sebagian masalah dana dan tenaga, sehingga pada akhirnya dapat mempercepat tujuan program kegiatan dengan peranserta masyarakat yang optimal sejak proses perencanaan program.



Tujuan dasar dari peranserta masyarakat adalah untuk menghasilkan masukan dan persepsi yang berguna dari warga negara dan masyarakat yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.




Gambar Delapan tangga peranserta masyarakat
Sumber : Sherry R Arnstein, “ A Ladder of Citizen Participation”,
Journal of the american insitute of planners, 35 (1969)




Tangga pertama dan kedua dikategorikan sebagai “non peranserta”. Sasaran dari kedua bentuk ini adalah untuk “mendidik” dan “mengobati” masyarakat yang berperanserta.

Tangga ketiga, keempat dan kelima dikategorikan sebagai tingkat peranserta dimana masyarakat didengar dan diperkenankan berpendapat, tetapi mereka tidak memilii kemampuan untuk mendapatkan jaminan bahwa pandangan mereka akan dipertimbangkan oleh pemegang keputusan.

Jika peranserta masyrakat hanya dibatasi pada tigkat ini, maka kecil kemungkinannya ada upaya perubahan dalam masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

Tiga tangga diatas dikategorikan kedalam tingkat “kekuasaan masyarakat” (citizen power).Masyarakat dalam tingkat ini memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan dengan menjalankan kemitraan pendelegasian kekuasaan dan pengawasan masyarakat.

Pada tingkat ketujuh dan kedelapan, masyarakat memiliki mayoritas suara dalam prosespengambilan keputusan bahkan memiliki kewenangan penuh mengelola suatu obyek kebijaksanaan tertentu.
















PELAPISAN SOSIAL

NAMA : GIA JUNIAN PUTRANTO
NPM : 17108319
KELAS : 1 KA 26
TULISAN ILMU SOSIAL DASAR


PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial terjadi dikarenakan suatu masyarakat yang terdiri dari individu – individu yang berbeda latar belakang. Dengan latar belakang yang berbeda tentu akan membentuk suatu masyarakat yang terdiri dari kelompok – kelompok sosial.

Pelapisan sosial sering diterjemahkan menjadi pelapisan masyarakat.Pelapisan masyarakat berarti terdapat berpedaan status yang terdapat didalam sistem sosial.Perpedaan penduduk dan masyarakat ke dalam kelas – kelas yang tersusun secara bertingkat.
Di dalam sistem sosial masyarakat kuno pun pelapisan masyarakat itu sudah ada.Kita lihat saja pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin.Beberapa masyarakat masih ada yang memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki – laki dan perempuan.Tetapi ketentuan tentang bembagian kedudukan antara laki – laki dan perempuan hanyalah sistem kebudayaan itu sendiri.
Berikut ini adalah beberapa contoh pelapisan masyarakat yang ada di sekitar kita :
  1. Adanya kelompok berdasarkan ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan juga sering menjadi pelapisan sosial salah satu contoh berdasarkan gelar pendidikan terakhirnya.
  2. Adanya kelompok dengan perpedaan standar ekonomi, ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran pada pelapisan sosial, siapa yang mempunyai kekayaan banyak iya termasuk kedalam lapisan sosial teratas.kekayaan tersebut dapat dilihat pada bentuk rumah dan mobil pribadi yang mewah, dan sebagainya.

3. Adanya perbedaan antara laki – laki dan perempuan.

Pelapisan sosial pada hakikatnya tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh masyarakat – masyarakat yang bersangkutan.

Pertumbuhan Penduduk ( TUGAS ILMU SOSIAL DASAR )

NAMA : GIA JUNIAN PUTRANTO
NPM : 17108319
KELAS : 1 KA 26

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR



Pertumbuhan Penduduk


Telah kita sadari bersama pertumbuhan penduduk sudah menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan.karena di indonesia tingkat pertumbuhan penduduk pertahunnya sudah lebih besar di bandingkan dengan tahun–tahun sebelumnya.bukan hannya di indonesia saja di beberapa negara lain pun pertumbuhan penduduk nya sudah sangat menghawatirkan.

Masalah pertumbuhan penduduk ini memberikan dampak yang luas antara lain pada penyediaan bahan pangan, pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.untuk membangun manusia Indonesia yang sehat, berilmu, sejahtera dan berbudi pekerti luhur, Maka laju pertumbuhan penduduk ini harus diatasi dengan sungguh–sungguh.supaya perbaikan kesejahteraan rakyat dapat dicapai.
Karena itu, Diperlukan melakukan terobosan-terobosan baru untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB). Program KB berperan lebih besar dalam turunnya angka kelahiran dari semua variabel lain termasuk pembangunan.
Kita harapkan jika masalah pertumbuhan penduduk ini bisa diatasi maka masa depan yang lebih baik dapat kita dapatkan di bandingkan masa kependudukan di masa lalu. Oleh sebab itu wajar jika faktor terpenting yang menentukan jalannya kependudukan suatu negara bahkan dunia ialah kapan dan bagaimana keseriusannya dalam membina Program KB.
Jika program KB sudah dapat dijalankan dengan baik makan tidak ada lagi masalah pertumbuhan penduduk. Tetapi jika KB tidak diperhatikan, kecenderungan angka kelahiran
akan menanjak ke proyeksi tinggi.


Optimalisasi fungsi keluarga

NAMA : GIA JUNIAN PUTRANTO
NPM : 17108319
KELAS : 1 KA 26

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR


Optimalisasi fungsi keluarga
Masalah kependudukan dewasa ini semakin mendapat perhatian dari pemerintah dan segenap lapisan masyarakat, secara perlahan-lahan tetapi pasti telah terjadi erosi terhadap fungsi keluarga, maka dari itu pemerintah menegaskan bahwa kebijakan kependudukan diarahkan pada peningkatan kualitas penduduk bukan kuantitasnya, hal ini disebabkan karena makin sedikitnya waktu bagi orangtua untuk anak dan keluarga, meningkatnya angka perceraian dan sikap keluarga yang tidak peduli terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak-anak mereka, seharusnya lingkungan keluarga merupakan suatu tempat di mana anak berinteraksi dengan orang terdekatnya yaitu orangtua atau keluarga yang hidup di bawah satu atap dan saling berhubungan sehingga semua dapat menjalankan peran, fungsi dan tugasnya
Dengan rasa tanggungjawab, saling menghormati atau menghargai, penuh kasih sayang dan tidak bersikap egois (maunya menang sendiri). Komunikasi dalam keluarga harus dilakukan secara hangat, harmonis dan kontinu. Komunikasi sangat penting terutama pada keluarga yang bekerja diluar kota/daerah sehingga tidak dapat berkumpul setiap hari dengan anggota keluarga. Hal ini sangat penting untuk menghindari miskomunikasi dan rasa saling curiga. Pemenuhan kebutuhan psikologis akan membuat anak mekanisme koping yang positif dan mampu mengatasi masalah secara adaptif.
Dalam pembangunan keluarga sejahtera, upaya-upaya kearah optimalisasi pelaksanaan fungsi keluarga memiliki kedudukan yang sangat strategis. Karena pembangunan keluarga sejahtera itu sendiri sebenarnya merupakan serangkaian upaya untuk menumbuhkembangkan fungsi-fungsi keluarga yang terdiri dari 8 macam yaitu :
1. fungsi keagamaan,
2. fungsi sosial budaya,
3. fungsi cinta kasih,
4. fungsi perlindungan,
5. fungsi reproduksi,
6. dan fungsi pelestarian lingkungan.
Dengan demikian, pembangunan keluarga sejahtera tidak akan pernah terlepas dari upaya berbagai pihak untuk menghidupkan serta mengembangkan fungsi fungsi keluarga ini.Optimalisasi fungsi keluarga, disadari atau tidak merupakan upaya yang sangat strategis dalam membangun keluarga sejahtera dan menciptakan SDM yang berkualitas.